BAB II
PEMBAHASAN
لَقَدْ
أَرْسَلْنَا نُوحاً إِلَى قَوْمِهِ فَقَالَ يَا قَوْمِ اعْبُدُواْ اللَّهَ مَا
لَكُم مِّنْ إِلَـهٍ غَيْرُهُ إِنِّيَ أَخَافُ عَلَيْكُمْ عَذَابَ يَوْمٍ
عَظِيمٍ٥٩
v Ayat 59
Artinya:Sesungguhnya
Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya lalu ia berkata: "Wahai kaumku
sembahlah Allah, sekali-kali tak ada Tuhan bagimu selain-Nya."
Sesungguhnya (kalau kamu tidak menyembah Allah), aku takut kamu akan ditimpa
azab hari yang besar (kiamat).
Ø Pada ayat ini Allah swt.
menceritakan tentang kisah Nabi Nuh dan kerasulannya. Pada masa antara Nabi
Adam dan Nabi Nuh dunia mulai membangun peradabannya. Manusia mula-mula masih
menyembah Allah menurut agama yang dibawa oleh Nabi Adam. Tetapi lama-kelamaan
karena kesibukan dalam kehidupan duniawi mereka mulai menjauhkan diri daripada
agama sehingga semangat beragama mulai menurun. Ajaran tauhid yang bersemi di
hati sanubari mereka mulai pudar. Patung-patung dari pemimpin-pemimpin mereka
yang semula dibuat untuk menghormati dan mengenang jasa-jasa mereka, mereka
jadikan sembahan atau sekutu Allah swt. karena menurut paham mereka
patung-patung itu dapat mendekatkan diri mereka kepada Allah. Semakin hari
semakin mendalam kemusyrikan mereka. Mereka menghiasi patung-patung dan
menyembahnya. Akhirnya lupalah mereka kepada adanya Allah swt. Semakin hari
semakin mendalam kemusyrikan mereka. Mereka menghiasi patung-patung itulah
tuhan yang diharapkan kebaikannya, dan dimohon nikmat anugerahnya dan ditakuti
siksaannya. Setelah rusak kepercayaan
manusia kepada Allah swt. di masa itu maka Allah tidak membiarkan mereka
terus-menerus dalam kesesatan karena itu Allah mengutus Nabi Nuh kepada
kaumnya. Kisah tentang kerasulan Nabi Nuh ini ditujukan kepada orang-orang Arab
yang berada di Mekah dan sekitarnya yang mengingkari kerasulan Nabi Muhammad
saw. Pengetahuan mereka tentang sejarah rasul-rasul dan umat-umat pada masa
dahulu adalah sedikit sekali karena mereka sekedar mendengar dari orang-orang
Yahudi dan Nasrani yang berada di sekitar mereka. Allah swt. dalam ayat ini
meyakinkan mereka bahwa memanglah sebenarnya Allah telah mengutus Nabi Nuh
kepada kaumnya untuk memperingatkan mereka akan kemurkaan Allah disebabkan
kekufuran mereka. Setelah Nuh diutus menjadi rasul dia menyeru kaumnya yang
kafir supaya meninggalkan berhala dan menyembah Tuhan Yang Maha Esa dan
Pencipta segala sesuatu, Dialah Tuhan yang sebenarnya. Manusia wajib
menyembah-Nya dengan penuh khusyuk dan tawaduk. Nabi Nuh a.s. mengemukakan
kepada kaumnya tentang kekhawatirannya bahwa mereka akan memperoleh siksaan
yang sangat pada hari pembalasan nanti jika mereka tidak mengindahkan
seruannya. Hari pembalasan itu adalah "hari kiamat".
Dari
ayattaditerdapatduapelajaran yang dapatdipetik :
1. Mencintaikehidupanduniasecaraberlebihandapatmenjauhkanmanusiakepadatuhannyadandapatmengakibatkankekufuran.
2. Manusia yang tidakpercayakepada
Allah akanmemperolehsiksapadaharipembalasan (harikiamat).
v
Ayat 60
Artinya:
Pemuka-pemuka dari kaumnya berkata: "Sesungguhnya kami memandang kamu berada dalam kesesatan yang
nyata".
Ø
Allah swt. dalam ayat ini menerangkan bahwa para pemimpin
kaum Nuh a.s. berpendapat sesungguhnya Nabi Nuh a.s. itulah yang berada dalam
kesesatan disebabkan Nabi Nuh melarang mereka menyembah berhala yang mereka
pandang sebagai penolong mereka di hadapan Allah dan sebagai perantara untuk
mendekatkan mereka kepada-Nya. Memang demikianlah tingkah laku orang-orang
kafir itu sering menuduh bahwa orang-orang yang beriman kepada Allah itu adalah
orang yang sesat.
Daariayat di atasterdapatsatupelajaran yang dapat di
ambil :
1. Allah SWT
melarangmanusiauntukMemfitnah orang baik-baiktanpaalasan yang jelas/logis
v Ayat 61
Artinya :Nuh
menjawab: "Hai kaumku, tak ada padaku kesesatan sedikitpun tetapi aku
adalah utusan dari Tuhan semesta alam".
Ø Ayat ini menerangkan tangkisan
Nabi Nuh terhadap tuduhan kaumnya dengan menegaskan bahwa dia sekali-kali tidak
berada dalam kesesatan karena ia sebenarnya adalah utusan daripada Allah dan
bahwa yang diserukannya itu bukanlah timbul dari pikirannya semata-mata yang
mungkin didorong oleh kepentingan pribadi. Tetapi apa yang dikemukakan itu
adalah wahyu Allah yang pasti benarnya karena itu harus disampaikannya kepada
mereka supaya mereka dapat mencapai kebahagiaan dan terhindar dari kebinasaan
akibat mempersekutukan Allah.
Dari
ayattaditerdapatsatupelajaran yang dapatdipetik :
1. Wahyu Allah selalubenar,
olehkarenaituNabiNuhmenyerukepadakaumnyauntukmenyembah Allah agar
mencapaikeabahagiaandanterhindardarikebinasaanakibatmempersekutukannya.
v
Ayat 62
Artinya :"Aku
sampaikan kepadamu amanat-amanat Tuhanku dan aku memberi nasehat kepadamu. dan
aku mengetahui dari Allah apa yang tidak kamu ketahui".
Ø Ayat ini menerangkan bahwa Nabi
Nuh menegaskan lagi kepada kaumnya bahwa dia mendapat tugas dari Allah swt.
untuk menyampaikan perintah-perintah Tuhannya supaya manusia beriman kepada
Tuhan Yang Maha Esa kepada hari kemudian, kepada rasul-rasul yang diutus Allah,
kepada malaikat-malaikat Allah dan menyampaikan juga hukum-hukum yang Allah
tentukan baik yang berkenan dengan ibadah maupun yang berkenaan dengan
muamalat. Nabi Nuh dalam menyampaikan tugas-tugas yang diberikan kepadanya oleh
Tuhan disertai dengan ancaman halus berupa nasihat-nasihat kepada kaumnya
supaya takut kepada siksaan Allah sebagai alasan terhadap orang-orang yang
tidak beriman kepadanya serta mendustakan rasul-rasul-Nya. Nabi Nuh a.s. dalam
penyampaian nasihat-nasihat kepada kaumnya itu menegaskan pula bahwa ia
benar-benar mengetahui hal-hal yang tidak diketahui oleh kaumnya karena
semuanya itu diketahuinya dari Allah. Demikianlah gigihnya Nabi Nuh a.s. dalam
meyakinkan kaumnya.
Dari
ayatdiatasterdapatpelajaran yang dapatdipetik :
1. NabiNuhmenyampaikanperintah-perintahnyakepadamanusia
agar berimankepadatuhan yang mahaesa
2. Kegigihandalammenyampaikansuatuperintahdapatmembuahkanhasil
yang memuaskan, sesuaidengan yang diharapkan.
v Ayat 63
Artinya :Dan
apakah kamu (tidak percaya) dan heran bahwa datang kepada kamu peringatan dari
Tuhanmu dengan perantaraan seorang laki-laki dari golonganmu agar dia memberi
peringatan kepadamu dan mudah-mudahan kamu bertakwa dan supaya kamu mendapat
rahmat ?
Ø Dalam ayat ini Allah swt.
menerangkan tentang kecaman Nabi Nuh a.s. kepada kaumnya bahwa tidaklah patut
mereka itu mendustakan dan merasa heran atau ragu-ragu terhadap kedatangan
peringatan dari Tuhan yang dibawa oleh seorang laki-laki di antara mereka
sendiri. Dia memperingatkan mereka tentang azab yang akan menimpa mereka bilama
mereka tetap dalam kekafiran. Dan dengan peringatan itu mereka akan dapat
memelihara diri dari perbuatan syirik dan mungkar sehingga mereka memperoleh
rahmat Allah swt. Adapun yang
menyebabkan keraguan dan keheranan kaumnya tentang kerasulannya karena mereka
tidak mempunyai sifat kelebihan dan keistimewaan. Tetapi jika mereka
menggunakan pikiran dan akal sehat bahwa kelebihan antara manusia itu di
samping diperoleh dengan usaha manusia itu sendiri juga didapat dari karunia
Allah karena Allah Yang Maha Kuasa.
Dalam kenyataan hidup manusia tampak perbedaan perseorangan manusia itu
baik perbedaan jasmaniah maupun rohaniah. Oleh karena itu semestinya mereka
menyambut seruan dari salah seorang yang memiliki kelebihan dan keistimewaan
untuk menyelematkan mereka dari siksa Allah akibat kekufuran mereka. Dan
membawa mereka kepada kebenaran dan bertakwa kepada Allah untuk memperoleh
keridaan dan rahmat-Nya.
Dari
Ayatdiatasterdapatpelajaran yang dapatdipetik :
1. Ancaman Allah kepadakaumNabiNuhbilamanatetapdalamkekufuran
v Ayat 64
Artinya :Maka
mereka mendustakan Nuh, kemudian Kami selamatkan dia dan orang-orang yang
bersamanya dalam bahtera, dan Kami tenggelamkan orang-orang yang mendustakan
ayat-ayat Kami. Sesungguhnya mereka adalah kaum yang buta (mata hatinya).
Ø
Ayat ini menerangkan bahwa kebanyakan kaum Nabi Nuh masih
tetap mengejek dan mendustakannya, mereka tetap menentang perintah Tuhan dan
bertambah hanyut dalam kedurhakaan. Hati nurani mereka tertutup sehingga mereka
tidak dapat mengambil pelajaran dari tanda-tanda kebesaran Allah dan mereka
tidak dapat mengambil hikmat manfaat terhadap pengutusan para rasul. Telinga
mereka pun menjadi tuli sehingga mereka tidak dapat membenarkan adanya hari
kemudian, hari pembalasan yang disampaikan oleh Nabi Nuh yang semestinya
diketahui oleh manusia bahwa seorang yang hidup di dunia ini harus
mempertanggungjawabkan perbuatannya kepada Allah swt. sebagai Penciptanya,
menunjukkan kepada adanya kehidupan pada hari kemudian tetapi manusia yang
tidak menggunakan pikirannya menduga bahwa kehidupan manusia itu hanya di dunia
saja tanpa ada pertanggungjawaban di akhirat. Secara tak sadar mereka telah
menyamakan dirinya dengan makhluk hewan karenanya timbullah perbuatan-perbuatan
mereka yang durjana di atas bumi ini. Di atas dasar inilah keingkaran kaum Nuh,
maka datanglah azab Allah kepada mereka berupa angin topan dan hujan yang
mengakibatkan banjir yang menenggelamkan mereka. Pengikut-pengikut kaum Nuh
yang sedikit jumlahnya diselamatkan oleh Allah dari tenggelam di waktu
terjadinya topan karena mereka berada dalam perahu yang telah disiapkan
jauh-jauh hari sebelumnya dan menenggelamkan kaumnya yang hanyut di dalam
kekufuran dan kemaksiatan itu.
v Ayat 65
Artinya :Dan
(Kami telah mengutus) kepada kaum 'Aad saudara mereka, Hud. Ia berkata:
"Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain
dari-Nya. Maka mengapa kamu tidak bertakwa kepada-Nya ?"
Ø
Ayat ini menerangkan bahwa Allah mengutus kepada kaum `Ad
Nabi Hud dari kalangan mereka sendiri dan memerintahkan kepadanya untuk menyeru
kaumnya supaya menyembah Allah Tuhan Yang Maha Esa dan meninggalkan segala
sesuatu yang dituhankan mereka karena selain Allah bukanlah Tuhan, karenanya
tidak patut disembah, karena segala ibadat haruslah diperuntukkan kepada Allah
sendiri dan tidaklah bagi lain-Nya. Oleh sebab itu Nabi Hud a.s. menganjurkan
kepada mereka supaya bertakwa kepada Allah dan meninggalkan segala sesuatu yang
dimurkai-Nya untuk menghindarkan diri daripada siksaan-Nya. Pada waktu dan
kesempatan yang lain beliau menyilahkan kepada kaumnya agar mereka menggunakan
akal pikirannya.
Dari
Ayattaditerdapatduapelajaran yang dapatdipetik :
1.
Perintahuntukmenyembah
Allah SWT, hanyadialahsatu-satunyatuhan yang patutdisembahdantidaktuhanselain
dia.
2.
Anjuranuntukmelaksanakanperintahallahdanmenjauhilarangannya.
BAB I
PENDAHULUAN
A.LatarBelakangMasalah
Pada masa antara Nabi Adam dan Nabi Nuh dunia mulai
membangun peradabannya. Manusia mula-mula masih menyembah Allah menurut agama
yang dibawa oleh Nabi Adam. Tetapi lama-kelamaan karena kesibukan dalam
kehidupanduniawi mereka mulai menjauhkan diri daripada agama sehingga semangatberagama
mulai menurun. Ajaran tauhid yang bersemi di hati sanubari mereka mulai pudar.
Patung-patung dari pemimpin-pemimpin mereka yang semula dibuat untuk
menghormati dan mengenang jasa-jasa mereka, mereka jadikansembahan atau sekutu
Allah swt. karena menurut paham mereka patung-patung itu dapat mendekatkan diri
mereka kepada Allah. Semakin hari semakin mendalam kemusyrikan mereka. Mereka
menghiasi patung-patung danmenyembahnyaAkhirnyalupalah merekakepada adanya
Allah swt. Semakin hari semakin mendalam kemusyrikan mereka. Mereka menghiasi
patung-patung itulah tuhan yang diharapkan kebaikannya, dan dimohon nikmat
anugerahnya dan ditakuti siksaannya.
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan

1.
Mencintaikehidupanduniasecaraberlebihandapatmenjauhkanmanusiakepadatuhannyadandapatmengakibatkankekufuran.
2.
Manusia
yang tidakpercayakepada Allah akanmemperolehsiksapadaharipembalasan
(harikiamat).


Tidak ada komentar:
Posting Komentar