Kamis, 11 Desember 2014

makalah tafsir

BAB II
PEMBAHASAN


لَقَدْ أَرْسَلْنَا نُوحاً إِلَى قَوْمِهِ فَقَالَ يَا قَوْمِ اعْبُدُواْ اللَّهَ مَا لَكُم مِّنْ إِلَـهٍ غَيْرُهُ إِنِّيَ أَخَافُ عَلَيْكُمْ عَذَابَ يَوْمٍ عَظِيمٍ٥٩
v  Ayat 59
Artinya:Sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya lalu ia berkata: "Wahai kaumku sembahlah Allah, sekali-kali tak ada Tuhan bagimu selain-Nya." Sesungguhnya (kalau kamu tidak menyembah Allah), aku takut kamu akan ditimpa azab hari yang besar (kiamat).

Ø  Pada ayat ini Allah swt. menceritakan tentang kisah Nabi Nuh dan kerasulannya. Pada masa antara Nabi Adam dan Nabi Nuh dunia mulai membangun peradabannya. Manusia mula-mula masih menyembah Allah menurut agama yang dibawa oleh Nabi Adam. Tetapi lama-kelamaan karena kesibukan dalam kehidupan duniawi mereka mulai menjauhkan diri daripada agama sehingga semangat beragama mulai menurun. Ajaran tauhid yang bersemi di hati sanubari mereka mulai pudar. Patung-patung dari pemimpin-pemimpin mereka yang semula dibuat untuk menghormati dan mengenang jasa-jasa mereka, mereka jadikan sembahan atau sekutu Allah swt. karena menurut paham mereka patung-patung itu dapat mendekatkan diri mereka kepada Allah. Semakin hari semakin mendalam kemusyrikan mereka. Mereka menghiasi patung-patung dan menyembahnya. Akhirnya lupalah mereka kepada adanya Allah swt. Semakin hari semakin mendalam kemusyrikan mereka. Mereka menghiasi patung-patung itulah tuhan yang diharapkan kebaikannya, dan dimohon nikmat anugerahnya dan ditakuti siksaannya.  Setelah rusak kepercayaan manusia kepada Allah swt. di masa itu maka Allah tidak membiarkan mereka terus-menerus dalam kesesatan karena itu Allah mengutus Nabi Nuh kepada kaumnya. Kisah tentang kerasulan Nabi Nuh ini ditujukan kepada orang-orang Arab yang berada di Mekah dan sekitarnya yang mengingkari kerasulan Nabi Muhammad saw. Pengetahuan mereka tentang sejarah rasul-rasul dan umat-umat pada masa dahulu adalah sedikit sekali karena mereka sekedar mendengar dari orang-orang Yahudi dan Nasrani yang berada di sekitar mereka. Allah swt. dalam ayat ini meyakinkan mereka bahwa memanglah sebenarnya Allah telah mengutus Nabi Nuh kepada kaumnya untuk memperingatkan mereka akan kemurkaan Allah disebabkan kekufuran mereka. Setelah Nuh diutus menjadi rasul dia menyeru kaumnya yang kafir supaya meninggalkan berhala dan menyembah Tuhan Yang Maha Esa dan Pencipta segala sesuatu, Dialah Tuhan yang sebenarnya. Manusia wajib menyembah-Nya dengan penuh khusyuk dan tawaduk. Nabi Nuh a.s. mengemukakan kepada kaumnya tentang kekhawatirannya bahwa mereka akan memperoleh siksaan yang sangat pada hari pembalasan nanti jika mereka tidak mengindahkan seruannya. Hari pembalasan itu adalah "hari kiamat".
Dari ayattaditerdapatduapelajaran yang dapatdipetik :
1.      Mencintaikehidupanduniasecaraberlebihandapatmenjauhkanmanusiakepadatuhannyadandapatmengakibatkankekufuran.
2.      Manusia yang tidakpercayakepada Allah akanmemperolehsiksapadaharipembalasan (harikiamat).

v  Ayat 60
Artinya: Pemuka-pemuka dari kaumnya berkata: "Sesungguhnya kami memandang     kamu berada dalam kesesatan yang nyata".
Ø  Allah swt. dalam ayat ini menerangkan bahwa para pemimpin kaum Nuh a.s. berpendapat sesungguhnya Nabi Nuh a.s. itulah yang berada dalam kesesatan disebabkan Nabi Nuh melarang mereka menyembah berhala yang mereka pandang sebagai penolong mereka di hadapan Allah dan sebagai perantara untuk mendekatkan mereka kepada-Nya. Memang demikianlah tingkah laku orang-orang kafir itu sering menuduh bahwa orang-orang yang beriman kepada Allah itu adalah orang yang sesat.
Daariayat di atasterdapatsatupelajaran yang dapat di ambil :
1.      Allah SWT melarangmanusiauntukMemfitnah orang baik-baiktanpaalasan yang jelas/logis
                                                     
v  Ayat 61
Artinya :Nuh menjawab: "Hai kaumku, tak ada padaku kesesatan sedikitpun tetapi aku adalah utusan dari Tuhan semesta alam".
Ø  Ayat ini menerangkan tangkisan Nabi Nuh terhadap tuduhan kaumnya dengan menegaskan bahwa dia sekali-kali tidak berada dalam kesesatan karena ia sebenarnya adalah utusan daripada Allah dan bahwa yang diserukannya itu bukanlah timbul dari pikirannya semata-mata yang mungkin didorong oleh kepentingan pribadi. Tetapi apa yang dikemukakan itu adalah wahyu Allah yang pasti benarnya karena itu harus disampaikannya kepada mereka supaya mereka dapat mencapai kebahagiaan dan terhindar dari kebinasaan akibat mempersekutukan Allah.
Dari ayattaditerdapatsatupelajaran yang dapatdipetik :
1.      Wahyu Allah selalubenar, olehkarenaituNabiNuhmenyerukepadakaumnyauntukmenyembah Allah agar mencapaikeabahagiaandanterhindardarikebinasaanakibatmempersekutukannya.
v  Ayat 62
Artinya :"Aku sampaikan kepadamu amanat-amanat Tuhanku dan aku memberi nasehat kepadamu. dan aku mengetahui dari Allah apa yang tidak kamu ketahui".
Ø  Ayat ini menerangkan bahwa Nabi Nuh menegaskan lagi kepada kaumnya bahwa dia mendapat tugas dari Allah swt. untuk menyampaikan perintah-perintah Tuhannya supaya manusia beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa kepada hari kemudian, kepada rasul-rasul yang diutus Allah, kepada malaikat-malaikat Allah dan menyampaikan juga hukum-hukum yang Allah tentukan baik yang berkenan dengan ibadah maupun yang berkenaan dengan muamalat. Nabi Nuh dalam menyampaikan tugas-tugas yang diberikan kepadanya oleh Tuhan disertai dengan ancaman halus berupa nasihat-nasihat kepada kaumnya supaya takut kepada siksaan Allah sebagai alasan terhadap orang-orang yang tidak beriman kepadanya serta mendustakan rasul-rasul-Nya. Nabi Nuh a.s. dalam penyampaian nasihat-nasihat kepada kaumnya itu menegaskan pula bahwa ia benar-benar mengetahui hal-hal yang tidak diketahui oleh kaumnya karena semuanya itu diketahuinya dari Allah. Demikianlah gigihnya Nabi Nuh a.s. dalam meyakinkan kaumnya.
Dari ayatdiatasterdapatpelajaran yang dapatdipetik :
1.      NabiNuhmenyampaikanperintah-perintahnyakepadamanusia agar berimankepadatuhan yang mahaesa
2.      Kegigihandalammenyampaikansuatuperintahdapatmembuahkanhasil yang memuaskan, sesuaidengan yang diharapkan.
v  Ayat 63
Artinya :Dan apakah kamu (tidak percaya) dan heran bahwa datang kepada kamu peringatan dari Tuhanmu dengan perantaraan seorang laki-laki dari golonganmu agar dia memberi peringatan kepadamu dan mudah-mudahan kamu bertakwa dan supaya kamu mendapat rahmat ?
Ø  Dalam ayat ini Allah swt. menerangkan tentang kecaman Nabi Nuh a.s. kepada kaumnya bahwa tidaklah patut mereka itu mendustakan dan merasa heran atau ragu-ragu terhadap kedatangan peringatan dari Tuhan yang dibawa oleh seorang laki-laki di antara mereka sendiri. Dia memperingatkan mereka tentang azab yang akan menimpa mereka bilama mereka tetap dalam kekafiran. Dan dengan peringatan itu mereka akan dapat memelihara diri dari perbuatan syirik dan mungkar sehingga mereka memperoleh rahmat Allah swt.  Adapun yang menyebabkan keraguan dan keheranan kaumnya tentang kerasulannya karena mereka tidak mempunyai sifat kelebihan dan keistimewaan. Tetapi jika mereka menggunakan pikiran dan akal sehat bahwa kelebihan antara manusia itu di samping diperoleh dengan usaha manusia itu sendiri juga didapat dari karunia Allah karena Allah Yang Maha Kuasa.  Dalam kenyataan hidup manusia tampak perbedaan perseorangan manusia itu baik perbedaan jasmaniah maupun rohaniah. Oleh karena itu semestinya mereka menyambut seruan dari salah seorang yang memiliki kelebihan dan keistimewaan untuk menyelematkan mereka dari siksa Allah akibat kekufuran mereka. Dan membawa mereka kepada kebenaran dan bertakwa kepada Allah untuk memperoleh keridaan dan rahmat-Nya.
Dari Ayatdiatasterdapatpelajaran yang dapatdipetik :
1.      Ancaman Allah kepadakaumNabiNuhbilamanatetapdalamkekufuran
v  Ayat 64
Artinya :Maka mereka mendustakan Nuh, kemudian Kami selamatkan dia dan orang-orang yang bersamanya dalam bahtera, dan Kami tenggelamkan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Sesungguhnya mereka adalah kaum yang buta (mata hatinya).
Ø  Ayat ini menerangkan bahwa kebanyakan kaum Nabi Nuh masih tetap mengejek dan mendustakannya, mereka tetap menentang perintah Tuhan dan bertambah hanyut dalam kedurhakaan. Hati nurani mereka tertutup sehingga mereka tidak dapat mengambil pelajaran dari tanda-tanda kebesaran Allah dan mereka tidak dapat mengambil hikmat manfaat terhadap pengutusan para rasul. Telinga mereka pun menjadi tuli sehingga mereka tidak dapat membenarkan adanya hari kemudian, hari pembalasan yang disampaikan oleh Nabi Nuh yang semestinya diketahui oleh manusia bahwa seorang yang hidup di dunia ini harus mempertanggungjawabkan perbuatannya kepada Allah swt. sebagai Penciptanya, menunjukkan kepada adanya kehidupan pada hari kemudian tetapi manusia yang tidak menggunakan pikirannya menduga bahwa kehidupan manusia itu hanya di dunia saja tanpa ada pertanggungjawaban di akhirat. Secara tak sadar mereka telah menyamakan dirinya dengan makhluk hewan karenanya timbullah perbuatan-perbuatan mereka yang durjana di atas bumi ini. Di atas dasar inilah keingkaran kaum Nuh, maka datanglah azab Allah kepada mereka berupa angin topan dan hujan yang mengakibatkan banjir yang menenggelamkan mereka. Pengikut-pengikut kaum Nuh yang sedikit jumlahnya diselamatkan oleh Allah dari tenggelam di waktu terjadinya topan karena mereka berada dalam perahu yang telah disiapkan jauh-jauh hari sebelumnya dan menenggelamkan kaumnya yang hanyut di dalam kekufuran dan kemaksiatan itu.
v  Ayat 65
Artinya :Dan (Kami telah mengutus) kepada kaum 'Aad saudara mereka, Hud. Ia berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain dari-Nya. Maka mengapa kamu tidak bertakwa kepada-Nya ?"
Ø  Ayat ini menerangkan bahwa Allah mengutus kepada kaum `Ad Nabi Hud dari kalangan mereka sendiri dan memerintahkan kepadanya untuk menyeru kaumnya supaya menyembah Allah Tuhan Yang Maha Esa dan meninggalkan segala sesuatu yang dituhankan mereka karena selain Allah bukanlah Tuhan, karenanya tidak patut disembah, karena segala ibadat haruslah diperuntukkan kepada Allah sendiri dan tidaklah bagi lain-Nya. Oleh sebab itu Nabi Hud a.s. menganjurkan kepada mereka supaya bertakwa kepada Allah dan meninggalkan segala sesuatu yang dimurkai-Nya untuk menghindarkan diri daripada siksaan-Nya. Pada waktu dan kesempatan yang lain beliau menyilahkan kepada kaumnya agar mereka menggunakan akal pikirannya.
Dari Ayattaditerdapatduapelajaran yang dapatdipetik :
1.      Perintahuntukmenyembah Allah SWT, hanyadialahsatu-satunyatuhan yang patutdisembahdantidaktuhanselain dia.
2.      Anjuranuntukmelaksanakanperintahallahdanmenjauhilarangannya.





BAB I
PENDAHULUAN

A.LatarBelakangMasalah
Pada masa antara Nabi Adam dan Nabi Nuh dunia mulai membangun peradabannya. Manusia mula-mula masih menyembah Allah menurut agama yang dibawa oleh Nabi Adam. Tetapi lama-kelamaan karena kesibukan dalam kehidupanduniawi mereka mulai menjauhkan diri daripada agama sehingga semangatberagama mulai menurun. Ajaran tauhid yang bersemi di hati sanubari mereka mulai pudar. Patung-patung dari pemimpin-pemimpin mereka yang semula dibuat untuk menghormati dan mengenang jasa-jasa mereka, mereka jadikansembahan atau sekutu Allah swt. karena menurut paham mereka patung-patung itu dapat mendekatkan diri mereka kepada Allah. Semakin hari semakin mendalam kemusyrikan mereka. Mereka menghiasi patung-patung danmenyembahnyaAkhirnyalupalah merekakepada adanya Allah swt. Semakin hari semakin mendalam kemusyrikan mereka. Mereka menghiasi patung-patung itulah tuhan yang diharapkan kebaikannya, dan dimohon nikmat anugerahnya dan ditakuti siksaannya. 















BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
*      Dari ayat 59terdapatduapelajaran yang dapatdipetik :
1.      Mencintaikehidupanduniasecaraberlebihandapatmenjauhkanmanusiakepadatuhannyadandapatmengakibatkankekufuran.
2.      Manusia yang tidakpercayakepada Allah akanmemperolehsiksapadaharipembalasan (harikiamat).
*      Dari ayat 60 terdapatpelajaran yang dapatdipetik :

*       













Tidak ada komentar:

Posting Komentar